Acara “jiarah akbar/susur sungai” Adalah kegiatan yg dilaksanakan oleh keluarga besar kerajaan simpang matan. Dengan rute Dari telok Melano ke wilayah Matan tua(desa matan jaya sekarang) sebelum ke sana peziarah terlebih dahulu singgah di exs ibu kota kerajaan simpang. (Ada makam pangeran ratu Agung, makanGusti panji dan keluarga, makam khatib perbe ulama di kerajaan simpang, serta meriam bujang koreng” Lanjut ke sekusor kota tua disana ada makam Sultan Zainudin, ratu Keraton, pangeran purbe. Dll. Terahir ke matan tua. (Ada makam sayid cubro, pangeran mangkurat, makam giri mustika, laut ketinggalan dan kampung belang kaet dll.kegiatan jiarah akbar ini, memiliki arti penting bagi masyarakat simpang hilir umumnya dan keluarga besar kerajaan simpang matan khususnya. Yakni arti historis dan religi. Acara ini juga sebagai momentum dalam mengenang kembali meletusnya “Perang belang kaet” Sebuah Perang yg terjadi antara pejuang pejuang dan rakyat simpang terhadap tentara Belanda. Rakyat tak mau tunduk terhadap aturan pajak yg dibuat Belanda. (Th.2022 adalah peringatan ke 108 th. Terjadinya perang tsb).
Semah Laut ( Festival Karimata)
Semah Laut dilaksanakan sebagai sebuah tradisi masyarakat Desa Padang dengan memberi sesajen kepada “penunggu” (Hantu) laut ini dipercayai bisa menolak marabahaya dan dapat memberi keberkahan bagi masyarakat setempat, Tujuan dari Event ini adalah Melestarikan budaya dan memperkenalkan adat istiadat yang ada di kabupaten Kayong Utara, kegiatan ini dilaksanakan setiap Tanggal 4 ( empat ) Bulan April setiap tahunnya yang sudah menjadi tradisi dari nenek moyang karena pada waktu ini adalah setelah musim panen Ikan Tenggiri dan suasana laut yang tenang, menjadi moment untuk melaksanakan ritual syukuran ini. Pesan Moral yang ada pada event ini adalah ada ritual Puasa untuk tidak melakukan pekerjaan yang bisa merusak kelestarian alam atau kegiatan yang dari hasil laut (perikanan) dan Hasil darat (pertanian) yang tujuannya untuk menjaga kelestarian Lingkungan
Festival Mandi Safar Kerajaan Simpang Matan
Festival Mandi Safar selalu digelar setiap tahun pada hari rabu terakhir di bulan safar dengan mengadakan acara ritual doa tolak bala yang puncaknya adalah mandi massal untuk ,membersihkan diri agar jauh dari marabahaya dan aneka suguhan pertunjukan tradisional khas melayu simpang dan aneka perlombaan seni budaya masayarakat Simpang.Kemudian ada juga ritual Ziarah Sejarah dengan menyusuri sungai menuju ke makam makam kerajaan Simpang Matan